Kegiatan yang dilakukan setiap hari senin ini di laksanakan dengan hikmat dan tertib
peserta nya mulai dari kelas I - Kelas VI wajib mengikuti nya.




Festival Cioko (Hanzi: 鬼節; pinyin: gui jie; lit. sembahyang arwah umum), atau disebut juga Festival Hantu Kelaparan, adalah sebuah tradisi perayaan dalam kebudayaan Tionghoa. Festival ini juga sering disebut Festival Tionggoan (Hanzi: 中元, pinyin: zhong yuan). Suku Hakka menamakannya Chiong Si Ku yang jatuh pada pertengahan bulan ke-7 (khek=chit ngiet pan). Ritual ini sering dikaitkan dengan hari raya Taoisme Zhongyuan dan Buddhisme Ulambana. Perayaan Ulambana ini disebut juga sebagai Hari Raya Setan (Ghost Festival). Namun sebutan yang sebenarnya Upacara Ulambana ini adalah upacara sembahyang leluhur. Konon, pada Hari Raya Tiong Gwan Cwe, adalah hari di mana Pintu Gerbang Neraka dibuka. Untuk menghindari agar ayah ibu yang telah meninggal dunia tidak mengalami penderitaan Neraka, maka dilaksanakanlah sembahyang kepada roh-roh, dewa dan hantu secara besar-besaran, mengharap agar roh-roh halus jangan menganiaya ayah ibu yang telah meninggal tersebut. Hari Raya Tiong Gwan Cwe, Hari Raya Ceng Beng, dan Hari Raya Tang Ce adalah 3 Hari Raya Hantu di kalangan orang-orang Tionghoa. Sembahyang pada bulan tujuh ini adalah untuk memberi kesempatan bagi para arwah dan roh-roh di neraka dilepaskan ke dunia untuk mendapatkan ‘liburan’ dan bebas dari alam sengsara atau kita katakan saja kembali ke tempat yang layak. Oleh karena itu pada momen tersebut, orang kelenteng mengadakan upacara untuk memberi makan mereka dan upacara ritual penyebrangan arwah. Hal ini ditujukan untuk mengembangkan welas asih tidak hanya kepada sesama manusia atau binatang tetapi juga kepada mahluk-makhluk yang tak terlihat. Tradisi ini sebetulnya sudah dikenal semenjak jaman sejarah purba 

Lomba 17 Agustus 2018

Kegiatan yang rutin dilakukan di hari ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia ini dilakukan rutin oleh SDS Tridharma Budidaya.
Loma yang diadakan juga amat banyak dari Makan Kerupuk sampai Lomba balap karung.
kemeriahanya juga amat terasa pada saat lomba di mulai.


Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium dan biasanya menyerang amandel, tenggorokan, hidung, serta kulit. Penyakit ini menyebar dengan cepat melalui partikel udara lewat batuk, bersin, atau tertawa. Jika terkena penyakit ini, Anda akan merasakan gejala berupa radang tenggorokan, serak, hingga masalah pernapasan. Bahkan, difteri bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani sehingga membutuhkan pencegahan berupa vaksin.
Vaksin untuk difteri itu sendiri ada tiga jenis, yaitu DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td. Vaksin ini diberikan pada usia yang berbeda, di antaranya:
  • Bayi di bawah satu tahun diberikan tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak satu bulan.
  • Anak usia 18 bulan diberikan satu dosis vaksin DPT-HB-Hib.
  • Anak sekolah kelas 1 SD diberikan satu dosis vaksin DT di bulan November.
  • Anak sekolah kelas 2 SD diberikan satu dosis vaksin Td di bulan November.
  • Anak sekolah kelas 5 SD diberikan satu dosis vaksin Td di bulan November.
Nah, ini lah yang dilakukan SDS Tridharma Budhidaya.


Kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari Rabu dan Kamis oleh seluruh siswa/i SDS Tridharma Budhidaya yang dilakukan seriap hari Rabu untuk kelas 1-3 dan Kamis untuk kelas 4-6.


upacara dalam rangka memperingati hari pahlawan 10 November 


Hari ini Warga keturunan China di Cibinong, Kabupaten Bogor kembali melaksanakan ritual sembahyang Cioko. Upacara sembahyang di pusatkan di kelenteng Hok Tek Bio, Cibinong. Acara dilaksanakan tiap tanggal 15 bulan 7 (Cit Gwee Cap Go) atau jatuh pada tanggal 8 Agustus 2011, pada tahun ini. Cioko atau Ulambama sering disebut juga Hari Raya Setan (Ghost Festival) atau masyarakat mengenalnya sebagai Sembahyang Rebutan.
Menurut seorang pengurus kelenteng, Cioko Sendiri merupakan upacara penghormatan kepada arwah para leluhur. Dalam kepercayaan Tionghoa, pada tanggal tersebut, gerbang akherat dibuka lebar-lebar. Arwah-arwah yang mati secara tidak wajar dapat meminta pertolongan kepada saudara-saudaranya yang masih hidup. Versi lain menyatakan pada tangal tersebut gerbang neraka dibuka dan setan-setan pun turun kebumi.Manusia yang masih hidup berusaha memberi makan mahluk-mahluk halus (setan) tersebut supaya tidak mengganggu arwah leluhur dan orang tua mereka yang sudah meninggal.
Biasanya Sebuah panggungdengan tinggi kurang lebih 3 meter didirikan dihalamankelenteng. Diatasnya disajikan berbagai macam bahan makanan yang nantinya akan di perebutkan. Terdiri dari beras,mie instan dan buah-buahan. Namun tahun ini acara tersebut ditiadakan. Acara rebutan Cuma dilakukan secara simbolis saja diatas meja.